Naked 3 boleh jadi most wanted item yang paling banyak dicari makeup addicts. Kenapa sih si naked ini sampai ada 3 sequel?
UD Naked = natural makeup, wearing makeup with a no makeup look (ini ngga make sense banget deh, the best no makeup look is not wearing them! hehehe) Being naked. Hari ini saya sukses dibuat mikir tentang topeng-topeng yang saya gunakan. Tentang berusaha menjadi seseorang yang diharapkan orang lain. Saya yang tangguh. Saya yang ceria. Saya yang pintar. Saya yang (semua yang baik yang orang pikirkan tentang saya). Hanya saja, saya masih seringkali bertanya, itukah saya? Apakah saya mengenali siapa yang saya lihat di cermin? Hanya di depan beberapa orang saja, saya bisa memperlihatkan bagaimana saya yang sebenarnya. My first ring of friends. Mengizinkan mereka melihat bagian dari saya yang sama sekali gak inspiring. :) Well, I have those sides, the darker version of me. (dan sebagian dari kalian akan berkata, i know who you are, hahahaha.... seringnya memang seperti itu, apa yang saya lakukan itulah saya, gak suka basa-basi) Sebetulnya, saya tidak terlalu perduli dengan apa yang orang katakan. Capek dengerin apa kata orang. Dan gak perlu juga kan menjelaskan setiap hal ke semua orang, apalagi kalau orang itu gak berarti apapun buat kita? Buat apa? Tapi ternyata, tidak semua topeng itu bisa dilepas. Tidak semua orang bisa, mau, mengerti, melewatkan hari, dengan sisi buruk seseorang. Kebaikan, itu mudah diterima. Sebaliknya, berbahagialah kamu yang memiliki seseorang yang mau menerima kamu apa adanya. Being naked (bukan gak pakai baju ya), tapi menjadi dirimu sendiri. Buat kamu yang belum memiliki pasangan, saya punya tips nih. Mencari orang yang sempurna sesuai keinginan kita itu susah, boleh jadi ngga pernah ada. Jadi, carilah yang bisa menerima semua kekuranganmu, dengan alasan di atas, kebaikan akan selalu lebih mudah diterima. Kekurangan? Itu perlu pengorbanan untuk mau menerimanya. Cari orang yang paling bisa kamu terima kekurangannya, cari seseorang yang paling bisa memahami kekuranganmu. Sisanya, kompromi, adjustment, sejauhmana segala kekurangan itu dapat diterima, come on, kita juga perlu memperbaiki diri, kan? Tidak semua kata dapat mewakili rasa. Tidak semua diam berarti tanpa kata-kata. And I'm gonna missing that moment. Waktu ketika saya merasa bisa menjadi saya, tanpa khawatir disalahartikan, dihakimi. :) Being naked, in my own version of naked. Jadi begitulah. Selanjutnya, sepertinya saya tetap harus mengenakan topeng. Menjaga jumlah dari my first ring of friends, yang jumlahnya ngga banyak itu. Jangan sampai berkurang lagi. :) Anggap saja saya itu lampu. Kalau terang, banyak laron yang mendekat. Kalau gelap, yang ada suram dan tak bermanfaat. Semoga catatan ini bisa jadi pengingat, bahwa hidup saya, bukanlah milik saya. Tapi sebanyak mungkin bisa bermanfaat buat orang lain.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorSebagian dari teman saya sepakat bahwa saya adalah type orang yang "segala dipikirin", karenanya, saya mencoba untuk menuliskan apa saja yang saya pikirkan itu. Archives
February 2018
Categories
All
|