Cerita ini berawal dari dua tahun yang lalu. Dan, belum berakhir. Itu artinya, belum ada kesepakatan akan menjadi apa akhirnya..
Di tk, anak-anak belajar tentang profesi. Pilot menerbangkan pesawat, masinis dengan keretanya, dokter menyembuhkan orang sakit, hingga tiba pada suatu PR. Apakah cita-citamu.. Al : "Ibu, apa sih cita-cita itu?" Me : "Keinginan, sudah besar nanti mau jadi apa?" Al : "Jadi besar maksudnya?" Me : "Bukan.. Jadi dosen kaya ayah, misalnya.." Al : "Terus, cita-cita Alif jadi apa dong?" Me : "Ya ibu ngga tahu.. Coba dipikir-pikir dulu, maunya jadi apa.." Sepertinya yang saya minta cukup sederhana. Tapi tidak untuk si sulung, ternyata. Seperti biasa, apapun, itu harus dipikirkan baik-baik. :-) Setahun berlalu.. Al : "Ibu. Ngga apa-apa ya Alif ngga punya cita-cita.." Me : "Lho?!?" Al : "Gini lho ibu.. Alif ga berani jadi pilot, alif ngga bisa nerbangin pesawat, nanti kalo orang-orangnya pada mati gimana? Jadi tentara, nanti alif yang mati. Ibu bilang tentara-tentara yang di kapal selam itu sudah mati semua. Terus alif jadi apa dong?!?" Me : "Jadi dosen kaya ayah ga mau?" Al : "Ah, ayah kerjanya cemberut melulu.." #numpang ketawa dulu yaa..# Me : "Gini lho ya Alif.. Cita-cita itu boleh ganti-ganti. Ngga tercapai juga ngga apa-apa. Itu supaya kita punya semangat, untuk mewujudkan cita-cita kita.. Sewaktu kecil dulu, ibu pengen jadi dokter. Terus ibu lihat, dokter itu sukanya bikin anak kecil nangis. Jadi ibu ga mau. Ibu mau jadi dokter anak aja. Tapi ibu ngga suka anak cengeng. Jadi aja ibu ganti lagi. Ibu mau jadi guru. Tapi kalo muridnya bandel-bandel ibu sebel. Ibu ganti lagi. Ibu pengen jadi ahli matematika. Terus ngga bisa, ibu ngga keterima di ITB. Ya udah ibu pengen jadi ahli komputer aja. Tapi kata angku ibu belajar statistik aja. Ya udah deh, ibu mirip-miripin.. Ibu belajar statistik yang ada komputer-komputernya.." Al : "Waw.. Berarti cita-cita ibu sudah tercapai.." Me : "Maksudnya?" Al : "Ibu pengen jadi guru, sekarang ibu dosen. Ibu pengen jadi ahli matematika, ibu sudah pintar matematika. Ibu pengen pinter komputer, ibu juga pinter.." #Tercengang.. Dengan sederhananya alif mengingatkan bahwa sudah sepatutnya saya bersyukur dengan apa yang saya dapatkan sekarang..# Me : "Iya ya alif.. Kok ibu ngga mikir kaya gitu yaa?" Dua minggu yang lalu.. Al : "Ibu.. Gawat nih, alif belum juga punya cita-cita.." Me : "Masuk surga itu cita-cita juga lho.." Al : "Mana bisa, ibu.. Itu kan ngga kerja.." Me : "Masa iya ngga kerja? Kita bekerja.. Pekerjaannya adalah mematuhi perintah Allah.." Al : "Memang boleh begitu?!?" Me : "Boleh dong..." Al : "Ya udah deh, ibu.. Cita-cita Alif itu aja.. Alif mau masuk surga.." Sekarang Alif sudah punya cita-cita.. :-) Cita-cita yang hebat.. Dan kamu, sahabatku.. Apa cita-citamu dulu?
0 Comments
|
AuthorSebagian dari teman saya sepakat bahwa saya adalah type orang yang "segala dipikirin", karenanya, saya mencoba untuk menuliskan apa saja yang saya pikirkan itu. Archives
February 2018
Categories
All
|