Alkisah suatu hari Puan Octa nanya saya, "Mbak, gw mau pulang, mau nitip apa?" Saat itu yang ada dipikiran saya lipstick, mengingat stock lime crime yang menipis, dan di sini harganya ga ramah dompet banget. Tapi, karena sesuatu dan lain hal, lipsticknya ga jadi, untung juga soalnya dah ketemu ama lipstck lokal yang cukup memenuhi ekspektasi. Waktu itu ada yang nitip tas sih, karena lagi-lagi selisih harga yang lumayan, apalagi pan jaman diskonan. Tapi untuk urusan fashion, saya sudah -berusaha tutup mata- sama yang bukan buatan Indonesia. Ahahahaha.... Dan kebetulan, Octa abis ngereview Tampon. Jadi saya bilang: "Ya udah bawain Tampon aja, gw mau nyoba!" Oleh-oleh yang aneh? Sepakat :D Dan inilah yang dibawakan Puan Octa untuk saya: Di web nya tertulis harganya $7.25, atau senilai RP 95ribuan pada kurs US$ 1 = Rp 13000. Dengan kata lain, harga per tampon ada di kisaran Rp 3000. Relatif lebih mahal jika dibandingkan pembalut yang jauh lebih populer untuk digunakan di Indonesia. Misalnya nih, Laurier Super Slim Guard harganya di kisaran Rp 2200 per buah, Kotek Overnight juga di kisaran Rp 2200 per buah, dan Soft VClass Night di kisaran Rp 1900 per buah (data harga dari situs belanja online http://www.alfaonline.com/ - nama aja yang sama yaa, itu bukan punya saya, hahahaha). Tapi, untuk yang biasa pakai pembalut MLM yang sempat menghebohkan dunia perpembalutan karena klaim mereka bahwa pembalut yang dijual selain oleh MLM mereka itu berbahaya, yang mana untuk versi Night-nya itu harga per pcs nya ada di kisaran Rp 7000an, ini masih lebih murah sih. Hehehe.... Dari segi harga sih, selama masih dapat harganya sesuai harga web masih kehitung murah. Yang sedih itu, di Indonesia harganya jadi 2 kali lipatnya. Hiks....
Sejak si Tampon ini nyampe, saya mendadak seperti ABG. Gak sabar nungguin haid tiba, pengen cepet nyobain ini :D padahal, ngerti makenya gimana aja engga. Dan Puan Octa ga ngasi petunjuk sama sekali. Well, dia pikir kan si Mbak ini udah gede, bisa belajar sendiri. :D Pertanyaan pertama, bagaimana cara menggunakannya? Googling kemana-mana, video ini memberikan instruksi yang cukup jelas. Saya berhasil di percobaan pertama dengan posisi 1 kaki diangkat ke dudukan toilet. Pertanyaan kedua, pas waktunya haid datang, baru kepikiran, ini nanti bentrok sama IUD gak ya? Googling, jawabannya engga. Posisinya beda. Amaaaaannn.... Nah, setelah menggunakan, muncullah permasalahan yang melandasi pertanyaan ketiga. Saya kebelet pipis, dan kok ya bisa saya gak nanya gimana cara pipisnya? Kan repot aja kalau tiap pipis harus ganti secara saya setengah onta, demen minum. Googling lagi, dan bernafas lega. Demi apa baru ngerti bahwa ada dua saluran yang berbeda di bawah sana. Astagfirullah. Perempuan macam apa saya ini, tidak mengenali dalemannya sendiri! Supaya talinya ga kebasahan, tiap pipis itu tali diangkat ke atas.... works on me! Pertama, kedua, saya merasa super nyaman menggunakannya. Masalah muncul justru di percobaan ketiga. Terburu-buru ganti tampon karena mau nemenin Attar lomba lagi. Hasilnya, masangnya tuh posisinya ga bener. Kurang dalem. Rasanya kaya mengganjal di bawah sana, atau mungkin pengaruh ganti ukuran dari yang Reguler ke yang Super. OMG, rasanya bener-bener kaya pembukaan 3 atau 4 gitu deh, ada sesuatu yang mendesak keluar dari bawah situ. Dicoba dorong, susah, dengan entengnya mikir, ayo kita ganti deh. Dan ternyata, ganti tampon saat dia masih kering itu nariknya, wadoooowwwww.... pedis! Cancel.... hasil: merasa tidak nyaman sepanjang jalan. Bwahahahaha.... Malamnya, juga masih sama. Padahal sudah berusaha meyakinkan bahwa sudah cukup dalam. Tapi kali ini berasanya bukan kaya lagi bukaan 4, kaya habis dijahit yang serba salah gitu. Apalagi pas acara ngambek ke si Ayah gara-gara dia ga mau diajakin berdiri nyanyiin Indonesia Raya sehabis Owi-Butet memenangkan medali emas. Menghempaskan pantat sekenanya ke sofa dan "Adduuuuuuuhhhhh...." rasanya kaya jahitan itu menusuk-nusuk sekitarnya. "Besok masangnya harus lebih santai!" janji sama diri sendiri. Sebenernya ini nyaman banget. Gak bocor/tembus (kecuali pas tidur, tadi saya hitung saya tidur 6 jam and ga langsung ganti, malah keluyuran sana-sini dulu baru mandi, salah elu itu mah Fa). Ga pake acara drama cuci-mencuci di kamar mandi, bersihinnya juga gampang. Pantesan orang yang biasa pakai tampon tuh malas banget ganti ke pembalut lagi. Sayangnya saya masangnya belum ahli :) tapi lama-lama juga bisa lah, walau entah berapa lama. Hahahahaha.... Sejauh ini, yang perlu diwaspadai mengenai penggunaan tampon adalah penyakit Toxic Shock Syndrome (TSS), tapi itu bukan penyakit yang umum, dan sebagaimana dikutip di artikel pada link sebelumnya "Untuk mencegah penyakit TSS, sebaiknya ganti tampon atau pembalut setiap 4 - 8 jam sekali" Selain masalah harga, dan efek samping, tampon kurang populer di Indonesia adalah karena issue keperawanan yang hanya dinilai sebatas selaput dara. Errrrrr.... ah ya sudahlah. Repurchase? YES. Pengen nyoba Kotex U Click, katanya review sih ini yang paling nyaman untuk yang beraplikator. Dan, juga pengen nyobain MoonCup. Hihihihi, tapi panjang kayanya jalan ke MoonCup. Belajar dulu yang tanpa aplikator, baru MoonCup deh, soalnya, mengutak-utik daerah sana bukanlah merupakan kebiasaan saya. Pasang IUD aja saya kudu sambil ngobrol biar ga stress. Bwahahahahaha....
4 Comments
Hari ini saya dapat share-an tiga message berantai tentang Pokemon Go (PG).
Satunya, isinya bahwa PG adalah game yang merupakan bagian dari pekerjaan intelijen asing. Lainnya, bahwa game ini adalah bagian dari tipuan Iblis yang melalaikan. Satu tanpa nama, duanya dengan mencatut dua nama tokoh pendidikan bergelar di Indonesia. Satu sudah bisa dikonfirmasi itu fake, satunya masih menunggu balasan email/menemukan cara lain untuk mengkonfirmasi bahwa itu real/fake. Baca kedua tulisan itu hati saya sedih. Sungguhkah ini Professor yang menulis? Tata bahasanya, alur logika berpikirnya, keyakinan saya orang yang nulis telah menulis tentang hal yang tidak mereka ketahui sepenuhnya. Mengapa anak-anak tidak boleh bermain Pokemon Go sendirian? Bukan ide bagus membiarkan anak-anak berkeliaran sendirian membawa-bawa handphone. Tentunya, harga handphone-nya gak seberapa dibandingkan nyawanya. Oke, ini adalah contoh kasus anak-anak diperbolehkan membawa 'benda berharga" yang berujung ke kematian. Saya dulu sempat mengikuti beritanya, karena korban adalah tetangganya teman saya. Saya sempat marah sekali waktu anak bungsu saya, si Ganteng 2, keliaran sepedaan, sebelah tangan megang Handphone dan sebelahnya lagi stang sepeda, dan dia minta gak minta izin! Lipet tangan, tungguin depan pintu. Sudah kebayang gimana marahnya? Gak ada ceritanya di bagian safety riding, diperbolehkan berkendaraan sambil mengoperasikan ponsel. Dua alasan di atas, cukup bagi saya untuk menyadarkan si anak bahaya permainan Pokemon Go, jika dia mengabaikan faktor keamanan! Dan alasan ini jauh lebih mudah untuk dijelaskan dan diterimanya, daripada suatu cerita tentang teori konspirasi operasi intelijen yang saya gak bisa memberikan bukti/faktanya. Suami saya memilih cara lain. Mempelajari game-nya. Apa bahayanya, dan semua cerita seputaran PG. Akhirnya, keputusan yang dia ambil adalah "mendampingi anak ketika bermain", Yup, kami bersama-sama memainkannya. :) Ada beberapa point yang akan saya kritisi dari pesan yang beredar. 1. Ketika bermain kamera harus selalu on: ini ga benar. Cuma, kalau ga on ya gak dapet sensasi Augmented Reality-nya. Lagian, si Pokemon ga berinteraksi dengan sekitarnya kok, dia cuma bergerak semaunya. 2. Game memancarkan sinar yang berbahaya: ini ga benar. Kejadian ini ada diserial TV Pokemon, cerita lengkapnya ada di sini: https://en.wikipedia.org/wiki/Denn%C5%8D_Senshi_Porygon 3. Game ini membahayakan keamanan negara: ehm. Apa kabar Google Streetview, Google Maps, Waze, Foursquare, Facebook Location? 4. Harus bergerak tak beraturan saat memainkannya, kadang loncat, kadang berlari: engga. Mainnya ga seseru iklannya. :D Anda hanya harus memastikan berada dalam radius tertentu dari si Pokemon, tidak harus dekat (lagian GPS juga gak selamanya akurat), untuk bisa menangkapnya. 5. Semua bahaya yang melekat pada dampak penggunaan Handphone secara berlebihan, ada di game ini, kan maininnya lewat HP: True. SMS-an sambil nyetir/jalan aja bahaya, ya ini juga sama aja. Jadi, kenapa Anak Anda tidak boleh bermain Pokemon Go? Kalau nanti suatu saat Anda ditanya oleh Anak Anda, tolong jangan jawab "Ini adalah konspirasi asing untuk menaklukan Indonesia!". Cukup jelaskan bahayanya bermain HP sambil berjalan/berkendara. Serta ingatkan waktu yang dihabiskan untuk bermain, apakah dia sudah menyelesaikan kewajibannya? Karena kata Fatih Unru di sini: https://youtu.be/VPUvi5GDO9E bermain adalah pekerjaan anak-anak. Hihihihi.... Semua berawal dari si Tuan Presiden Jokowi yang punya program apa-apa harus lokal. Dan diterjemahkan secara sadis oleh Menteri yang ngurusin PNS. Apa-apa harus lokal. Snack rapat, lokal! Bla bla bla....
Dari event ke event suka malu masih jinjing-jinjing tas 'interlokal'. Katanya abdi negara, tapi gak Indonesia banget. Gitu katanya. Padahal saya rajin pakai batik, lho. Dan tentunya saya punya excuse dong, buatan Indonesia ya gitu deh, gak selera (dulu!) Dan pencarian pun dimulai. Tas yang "Indonesia" banget. Jaman itu, googling dapat 2 merk lokal. Webe dan Dowa. Yang kalau nyari tas buatan Indonesia yang banyak reviewnya, ya dua itu. :) WeBe. Dapatnya susah. Pakai PO lama.... dan kebanyakan yang ikut PO itu seller. Jadi di alam bebas tasnya harganya berlipat-lipat. Minat? Engga. Apalagi pas sudah lihat wujudnya. Dowa. Rajutan. Dan rajutan Dowa ini berat, saudara-saudara! Udah gitu, harga yang ada aksesoris kulitnya jadi lebih mahal. Alasannya, kan kulit! Waktu itu sih saya percaya percaya aja. Hehehe.... Jadi, yang melekat itu adalah: tas kulit itu mahal! Sampai suatu ketika saya share link tas kulit ular buatan Indonesia, dan ada yang komen, "Sudah kenal Abekani? Coba aja check Fb-nya. Dia juga bisa bikin embossed nama kita lho," kata dia sambil nunjukin foto kunci motornya. Itu akhir Oktober 2014. November, cerita sama teman yang sama-sama suka hunting Produk-produk Indonesia. November itu pula si teman malah sudah join lovers-nya. Dan udah mejengin hasil-hasil perburuan dia. Saya malah baru tertarik gabung grup lovers-nya per Desember 2014. 2 bulan cengo. Baca review di FD (saat itu cuma di FD yang ada review Abekani), dan memutuskan akan hunting Ibag. Nyari-nyari gak nemu. Dan sebal lihat si teman nambah koleksi cepat aja. "Elu gimana dapetnya?" Tanya saya. "Gerilya, dong!" Jawabnya. Dengan memasang tampang memelas saya cuma bisa bilang "Cariin gw dong, apa ajalah yang biru!" Iyaaaa.... emang! Saya telat kenal Abekani. Hahahaha.... hanya bisa memandangi foto-foto di FB nya, dan sebal karena sold out semua. Apaan siiiii, kok gak ada yang bisa dibeli. Harga murah juga buat apa kalau gak bisa dibeli? Hiks. Iya. Menurut saya, harga Abekani termasuk murah dibandingkan merk incaran saya sebelumnya. Sampai bengong-bengong. Seriusan itu segitu aja harganya? Lah! Ini kulit asli apa bukan? Waktu itu mikirnya gitu. Dan si teman pun membawa kabar baik. Cbag mini nallow. Yang setelah saya baca reviewnya di FD sebelumnya, cbag ini termasuk most wanted di Abekani. Habis terus. Meski saya pengen Ibag, ya tetap saja dibeli itu Cbag. Jaman-jaman simple itu. Dapet satu lepas satu. Bahagianya. Hahahaha.... Cbag Nallow ganti jadi Cbag Red Navy. Trus nambah WH012. Trus tiba-tiba sebulan dapat 7. Dan anehnya, makin banyak, malah makin pelit. Pas punya satu ga pusing mau lepas/tuker. Sampai akhirnya saya penasaran dan pengen nyamperin workshopnya. Alhamdulillah. Kunjungan pertama saya merasa beruntung sekali. Bukan, bukan karena bisa bawa oleh-oleh 7 tas 6 dompet buat temen-temen Abekanian Jaktim, tapi karena pengenalan tentang sejarah yang disampaikan ownernya. Dan pembelajaran jenis-jenis kulit. Dari yang biasa-biasa aja, tiba-tiba saya jadi jatuh hati. Hahahaha.... jatuh hati karena kesederhanaan ownernya, dan kemauan ownernya repot-repot jelasin ke saya tentang sejarah Abekani. Buat saya, itu kehormatan. Mengingat kenal juga gak kenal-kenal amat, cuma hubungan penjual pembeli biasa saja. Ada banyak hal menarik dari brand ini. Mereka tentunya sudah gak perlu takut pasang harga, dilepas berapapun akan ada yang beli. Toh ada yang melakukan ini. Tapi, mereka hati-hati sekali menentukan harga, dengan alasan sederhana, kasihan kalau jadi pada gak bisa beli. Ternyata masih ada pengusaha yang begini ya? Sewaktu pengen-pengennya banget Cbagil, sampai nawarin, kita cariin kulitnya. Eh dijawab, "Memangnya kita penjahit?" Hehehe.... padahal, udah mau nyari kulit sendiri, bayar juga harga normal. Ih gemes.... Foto ini diambil bulan Maret 2015. Dengan tas abekani pertama saya. Cbag mini nallow. Jaman masih polos, dapet 1 lepas 1. Gaya. Sebulan nunggu, untuk dapat tas pertama. Sebelumnya, berhasil punya lw002 merah, dua card holder, dan sudah bikin plat. Persiapan menjadi Abekanian, hahaha....
Barusan saya habis sensus tas Abekani saya. Apa saja yang pernah didapatkan. Dalam kurun waktu 9 bulan, saya berhasil mengumpulkan 47 tas, 10 dompet, 3 pouch, 2 inner lurik, 2 clutch, 6 passport holder, 4 lanyard, bagtag warna-warni, sleeve semua ukuran, iketan kabel setengah lusin, 2 card holder, semoga ga ada yang kelewat. Dan sejauh ini cuma sukses melepas 14 tas, 7 dompet, 1 pouch, 1 passport holder. Suweeerr, saya sudah berusaha berbagi. Hihihi.... Satu-satunya yang memungkinkan itu semua terjadi adalah TEMAN. Ada yang sampai sekarang ketemu pun belum pernah, tapi kalau saya punya wishlist diingat betul. Kata dia, budi baik dibalas dengan budi baik juga. Hehehe.... Apakah saya hanya mengoleksi Abekani? Tidak. Jumlah dari pengrajin lain juga gak sedikit. Apa yang masih bikin betah mantengin Abekani? Suka sama filosofinya. Berusaha menjadikan tas kulit itu terjangkau dari sisi harga. Hasil riset saya terhadap 4 pengrajin di Jogja, pengrajin lain terpaksa harus 'muter otak' untuk bersaing masalah harga dengan Abekani. Dan, beberapa di antaranya mengakui, bahwa ikut merasakan 'rejeki limpahan Abekani'. Salah seorang pengrajin dengan jujur mengakui, "Mbak kan dari BPS, berapa jumlah penduduk perempuan usia produktif? Berapa yang melek internet? Berapa yang sudah bisa dipenuhi permintaannya oleh Abekani? Pasar masih luas.... Abekani tetap harus didukung untuk meningkatkan kualitas, karena dukungan terhadap Abekani meningkatkan animo terhadap buatan pengrajin lain juga, utamanya yang tidak sabar mendapatkan Abekani." Kejujuran yang manis. Jadi, kalau pengrajin sudah menyadari posisinya masing-masing, kenapa kita yang ribut? Terus terang saya takjub juga diceramahin soal potensi pasar menggunakan statistik oleh pengrajin. Well, we speak the same language. Hehehe.... Ketika diskusi harga IWAPA saya kembali menyimpan takjub dalam hati. Prediksi saya itu bakal > 300 rb, pakai patokan dasar harga LW008 + LW003. Dan ketika ketemu harga 280rb, Mba Tunjung minta maaf karena kemahalan. Padahal, to be honest, mau ditaruh harga 400rb pun saya yakin ada yang beli, karena itu Abekani lhoooo.... Saya tetap mengagumi, ownernya itu kalau mau bisa saja pasang harga ajaib, tapi tidak dilakukan. Dan saya memahami, sedih yang disimpan ketika melihat produknya dijual dengan harga yang ajaib. Namun, perilaku beberapa orang menjadikan Abekani seakan tidak lagi membumi. Bahwa setiap Abekani adalah rare, tidak bisa dipungkiri. Saya bercanda bundling pearl vio sama blek krupuk aja ada yang gak pakai lihat foto langsung book dan confirm (maafkan saya ya mbak, it just for fun, actually). Di satu sisi saya melihat betapa makin mengerikannya Abekanian. Dan di saat itulah saya malah makin menyimpan erat-erat semua koleksi. Makin pelit. Hiks.... Ketika ada issue itu limited, wishlist mewarnai beberapa group local leather. Padahal, Abekani mana sih yang gak limited? Tentu saja saya diam-diam berdoa, semoga IWAPA hanya ada darkbrown dan havana saja. Kalau ditawarin warna lain, saya takut khilaf. Bukannya membantu Abekanian, malah sibuk menimbun untuk diri sendiri. Sebentar lagi 2016. Resolusi saya adalah sebisa mungkin ikut rebutan, sampai dapat satu saja. Hihihi.... ga seru rasanya kalau absen dari acara rebutan. Dulu-dulu saya realistis, lebih dari 100 ga ikut komen, sekarang-sekarang udah 500 juga tetap komen. Hahaha.... siapa tahu tiba-tiba jadi antrian, kaya Emersonia (yang cuma bisa nyengir karena ga ikutan komen). It was fun.... sampai semua hal perkara tas jadi status. Seperti curhat ini juga, yes. Kaya orang bener aja ya? Wkwkwkwk.... semoga di 2016 saya juga bisa lebih jaga mulut dan jempol. 2015 ada banyak moment yang saya failed, hehehe.... Salim buat mbak Tunjung and mas Adi. Saya tetap tidak bisa menolak Abekani, karena mengagumi filosofinya. Walaupun jujur, sampai saat ini gak berani mereview Abekani. Salah ngomong saya yang dibully Abekanian, hihihi.... terus nyampe deh, ke Sumatera sampai Indonesia Timur gossipnya, bahkan sekarang sudah go international. Uhuy.... Barisan Abekanian seperti pasukan perang yang berbaris rapat, sampai kalau mengundang teman harus berpesan, hati-hati. Pasar Abekani sudah kuat. Semoga bertambah luas dan semakin kuat. Akan ada pasukan yang berguguran, tapi tiap hari nambah Abekanian baru. Sejak jadi admin, secara umum jadi tahu berapa yang left, berapa yang di add perharinya, dan bisa bilang sejauh ini pertumbuhannya masih positif. Mari kita bantu menjaga kondisinya seperti itu, dengan mengurangi perselisihan di dalam komentar Meski kadang sebel dengan pertanyaan yang itu lagi itu lagi, tetap sabar. Kalau ga bisa sabar, mending ga usah dijawab dan dikomenin. Nunggu baterai sabarnya recharge dulu Karena Abekanian ikut berperan dalam membangun citra Abekani itu sendiri. *imho Yuk, berhenti baper. Atau setidaknya, mengurangi. Supaya tim Abekani bisa fokus ke meningkatkan produksi dan meningkatkan kualitasnya. #salamgagalinsyaf #iwapa #yesimabekanian #abekani #abekanijogja Sambil dengerin Izinkan Aku Menyayangimu - Iwan Fals, biar kekinian kaya Mba Ruri, ada theme song nya. Di sini saya ceritakan betapa cupunya saya waktu si Mbak bilang, "Ditransfer dulu ya Mbak pembayaran iuran BPJS-nya!" Maka sayapun milih menu transfer. Dan ya pastinya, nomer tidak dikenal, doeennnggg.... Untuk pengguna internet banking mandiri,pembayaran premi dapat dilakukan dengan cara berikut ini.
Selesai deh. Tadinya, saya sudah was-was kalau tiap bulan harus ngantri di ATM. Malas. :)
Jadi, BBM for Android akhirnya secara resmi dirilis juga. Nah, review ini saya buat sebagai jawaban dari pertanyaan-pertanyaan teman-teman. Digabung disini jadi kalau ada yang nanya, saya tinggal share link nya aja. =) 1. Perlu ngga sih Fa, gw ganti gadget ke Android or Iphone (ini pertanyaan pengguna BB biasanya), atau kalau saya mau beli gadget, sebaiknya beli apa? Buy what you need! Itu advice dari saya. Perlu atau tidaknya kamu membeli gadget baru, jawabannya cuma kamu sendiri yang tahu. Apakah gadget yang kamu miliki sekarang sudah bisa mendukung kebutuhan kamu selama ini. Jadi, jangan gara-gara BBM sudah multiplatform, terus memutuskan mau ganti gadget, padahal BB nya masih ga kenapa-kenapa. Cuma pengen nyobain BBM di Android/Iphone aja. Well, kalau kata saya sih ini jenis percobaan yang mahal. =D Pembenaran aja, bilang aja pengen beli gadget gitu. 2. Pengen pakai BBM di Android/Iphone. Bagusnya gimana? (ini juga pertanyaan pengguna BB) Terserah. BB lama mau diapain? Masih mau diaktifkan, atau cuma mau pegang satu gadget saja? Kalau masih mau diaktifkan, ya buat dua BBID (blackberry id, user id yang digunakan untuk dapat menikmati layanan BBM - di android dan iphone, dan Blackberry World - di BB). Kalau mau dipindahkan, pastikan kamu backup dulu semua contact BBM di BB lama ke BBID kamu. Sebenarnya, kalau kamu menggunakan Blackberry Desktop Manager, ada tuh disitu bagaimana complete backup kalau mau pindah gadget. Bedanya, berhenti sampai di backup selesai aja kalau mau alih ke Android/Iphone. Sisanya, diselesaikan di gadget Android/Iphone nya. (Please googling gimana caranya, ngantuk euy).3. Benar ngga baterai jadi boros? Di awal, pada Iphone ini ditemukan memang demikian. Karenanya, esok hari setelah release, Blackberry Lmited sudah mengeluarkan update programnya. Bagaimana sekarang? Maaf, ga punya iphone. Hehehe.... Di handphone touchscreen itu konsumsi daya terbesar adalah screen. Ga percaya? Buka setting lihat battery usage-nya. Jadi, untuk mengatasi besarnya daya yang dihabiskan screen, saya mengaktifkan Power Saving Mode. Selain itu, kalau mau beli gadget baru, beli yang baterainya kapasitas mAh nya besar deh. Dan, satu-satunya aplikasi chat yang masuk dalam top ten battery usage saya tak lain dan tak bukan adalah LINE, bukan BBM. Jadi, kalau kamu BBM-an terus di Android-mu, dan kemudian baterainya jadi cepat habis, itu habisnya bukan karena BBM, tapi karena DIPAKAI TERUS-TERUSAN. LOL.... Coba aja pakai aplikasi yang lain terus-terusan juga, hasilnya kurang lebih sama (catat, aplikasinya yang setara, aplikasi messenger yaa....) Lihat deh gambar di atas. Itu adalah tampilan rincian penggunan battery oleh perangkat/aplikasi di Android saya. Lihat kan? Satu-satunya aplikasi *perpesanan* yang nyangkut di situ adalah LINE.
4. Siap-siap bayar mahal kalau BBM di Android/Iphone. Aduh ini komentar newbie banget ya? Pakai bawa-bawa paket BBM yang 'cuma 50rb bisa bbm sepuasnya'. Eh, di Android/Iphone BBM gratis lho. Ga perlu pasang paket BBM. Dan, dengan yang 'cuma 50rb' itu kalau kamu pasang paket data, walaupun ada kuotanya, dapatnya jauh lebih banyak daripada sekedar BBM-an. Push email? Ada. Aplikasi chat yang lain juga bisa. Tapi penting banget bahwa pakai Android/Iphone harus selalu mengaktifkan paket data. Dan 1gb kalau hanya untuk sekedar browsing, chatting, email, itu BANYAK lho. Kurang itu kalau dijadikan hotspot, dan dipakai streaming! Jadi bayar mahal? LOL. Lebih hemat justru, IMHO. 5. Apa untungnya BBM for Android? Buat saya yang jualan, dan ga bisa melepaskan 'dunia dari genggaman', punya aplikasi yang multiplatform artinya komunitas yang dijangkau lebih luas. Yap, ada whatsapp, LINE, KAKAOTALK, wechat, tango, dll., yang sudah multiplatform. Tapi BBM GROUP punya fasilitas ruang diskusi (di whatsapp ngga ada, di LINE ada), foto album yang bisa di komentari (di whatsapp ngga bisa, di LINE bisa, bahkan di LINE adanya bukan cuma buat grup, tapi perorangan). 6. Apa ruginya BBM for Android? Satu-satunya kekhawatiran saya tentang BBM multiplatform adalah bertambahnya jumlah orang yang jempolnya bereaksi lebih cepat daripada otaknya. Secara menyebarkan kebodohan tinggal copy, broadcast to all. Urusan bener atau engga itu berita yang di broadcast, itu urusan tetangga sebelah. Hehehe.... Jadi kalau kamu tukang broadcast, mending ga usah add pin saya deh. Add pun dengan senang hati segera saya remove, kok. =PNanti di upload gambar-gambar dan update untuk review ini, kalau sudah ga ngantuk yaa.... Well, ini battle lipstik pensil. Maaf kalau warna untuk si Chubby Stick Intense ga senada, punyanya cuma yang itu. :( Dari atas ke bawahClinique Chubby Stick Intense - 04 Heftiest Hibiscus (235rb beli di Sogo Kota Kasablanka)Revlon Just Bitten Kissable in Sweetheart/Valentine (80rb beli di toko apa ya tadi lupa, di basement Kalibata City deh pokoknya)Clinique Chubby Stick - 06 Woppin' Watermelon (80rb, travel size, beli di yessishop) 1. Ukuran, Just Bitten itu 2.7gr, Chubby Stick ini travel size, kira-kira 2 gram kali ya? Coz yang full size si Chubby Stick Intense itu 3gr.
*kesimpulan, kalo harga/berat, mendingan si Just Bitten. 2. Kesesuaian warna dengan kemasan. Si Chubby Stick paling gagal. Sheer banget warnanya, kalah sama si Intense dan Just Bitten. *kesimpulan, mendingan si Just Bitten atau si Intense 3. Kualitas, nah gw itu ga pernah-pernahnya suka Revlon. Jaman mami masih pakai, lipstiknya berat banget untuk bibir sensitif gw. Tapi, ini si Revlon Just Bitten sama moist nya dengan si Chubby Stick dan Chubby Stick Intense Kesimpulan umum. Revlon Just Bitten Kissable, worth to try! Hello again....
Mau nyeritain aplikasi andalan saya lagi nih. Namanya Math Ref, dari Happy Mauu Studio, LLC. Bisa diunduh di sini yaaa. Link barusan untuk versi free-nya. Versi pro nya juga ada, bedanya cuma ngga ada adds nya aja. Jadi boleh dibilang lumayan keren deh aplikasinya. Dengan aplikasi ini kaya punya buku pintar matematika gitu. Rumus-rumus disajikan lengkap! Bahkan ada rumus fisika dan kimia dasar. Tambahannya lagi, kenapa saya merekomendasikannya, ada nama-nama abjad Yunani, yang saya suka lupa terus itu lho. Kepake banget kalo belajar SEM, yang berhamburan itu abjad keluarnya. Lol.... Kalo ada aplikasi keren dan gratisan, bagi-bagi yaaa.... Sejak launching 18 September 2013 yang lalu, ga pernah kepikiran mau upgrade si Ios dari Ios 6 ke Ios 7. Lagipula, apa sih yang diperlukan sebuah Ipod, dia kan cuma pemutar lagu (Masih kesel karena BBM for Iphone ga bisa didownload di Ipod. Begitu juga si whatsapp. Tapi Line, Kakaotalk, bisa).
Tapi yaaa, karena dapat notifikasi untuk update, sambil iseng, mari kita update. Syarat yang diminta si Ios hanya memastikan baterai di atas 50%. Ga tau ya gimana kabarnya kalau update via 3g di iphone, tapi si ipod ini cukup lancar proses upgradenya, dengan bantuan koneksi via wifi punyanya si firstmedia. Cuma perlu sekitar 10menitan untuk update (aduh maaf, sambil ngerjain yang lain jadi ga sempet nyatet waktunya). Dan hasilnya adalah?
Overall, Os baru biasanya disertai dengan perbaikan-perbaikan fungsi/fitur dari Os sebelumnya. Tapi.... kangen tampilan si itouch waktu masih pakai Ios 6 deh. What do you think? Last week, an unreleased, older version of the BBM for Android app was posted on numerous file sharing sites. We were aware of an issue with this unreleased version of the BBM for Android app. This older version resulted in volumes of data traffic orders of magnitude higher than normal for each active user and impacted the system in abnormal ways. The version we were planning to release on Saturday addressed these issues, however we could not block users of the unreleased version if we went ahead with the launch. Buat yang masih penasaran, ini php, atau engga. Well, it works, but not completely works. Ini saya (di gadget bb yg masi pake os7) dan saya (di bbm for android ver 1.0.0.42 - yang logo kitkat). Salah satu masalah crucialnya adalah koneksi. Waktu pakai wifi di rumah, dari checklist, ke delivered, cepet banget. Begitu udah beredar, dengan paket optima halo yang baru kepake 200mb dari 3gb dan bar signal penuh, lampu ijo orange nyala semua di H, dia berubah jadi lampu merah alias delay.... Kesimpulan, tunggu versi officialnya aja lah. Dan pastinya, karena sampai delay rilis dan memberhentikan sementara penyebaran aplikasi via store nya, ini bukan masalah yang mudah ditangani.... Beta version itu diciptakan untuk di review kurang lebihnya.... bukan untuk digunakan secara massal. Kalo ngarep langsung sempurna, bbm nya di bb aja. Hihihi.... *PEACE* |
AboutKerjaannya Alfa kalau lagi kurang kerjaan. Archives
August 2016
Categories
All
|