Ngajak anak ke kondangan tuh ya, harus siap mental! Pulangnya, pasti banyak pertanyaan. Makanya orangtua jaman sekarang harus pinter, pertanyaan anak sekarang ajaib-ajaib. Bikin speechless, gak bisa jawab, n milih ikut UAS Matstat double aja. Meski tetep aja susah jawab, UAS aja efeknya cuma buat pribadi. :D Jawab pertanyaan anak, salah jawab, efeknya seumur hidup!
Bukan, bukan pertanyaan darimana datangnya adek bayi. Itu mah jawabannya udah saya siapin dari sebelum mereka lahir. Dan kebeneran mereka gak pernah nanya, karena, pas kantor si ayah baru beli alat lab, yang isinya perkembangan janin umur 1 sampai 9 bulan di rahim Ibu, mereka udah saya jelasin. Pun juga gambar rahim di posisi tubuh Ibu. Dan yang paling terakhir, gak sengaja masuk lab perawat yang isinya phantom Ibu melahirkan. Komplit dah visualisasinya, untung cowok anaknya. Kalo cewek, kayanya stress deh liat itu semua. Lalu, lalu, lalu? Ini tentang mas kawin. Si anak bertanya apakah mas kawin itu, setelah berulang kali dia datang ke akad nikah. Dia bertanya "mahal sekali ya mas kawin itu, nanti aku bisa menikah ngga ya bu?" Uh, rasanya kaya apa gitu, ikhlas gak ikhlas jawabnya. Ya jangan kepikiran nikah dulu kenapa sih, temenin Ibu dulu. Lagian kamu kan masih SD. Hehehe... tapi kan harus di jawab. :( "Ya bisalah.... kan nanti udah kerja, insyaallah bisa memberikan mas kawin yang pantas...." jawab saya. "Kalau nanti mintanya yang aku gak bisa, gimana?" "Ya sebetulnya mas kawin itu sebisa mungkin juga tidak memberatkan. Kalau memang dirasa berat, coba ditawar. Pasti bisa lah dikomunikasikan, kalian nanti kan sudah dewasa. Kalau ngga bisa juga, ya berarti belum berjodoh. Cari lagi." Saya kadang penasaran sama tetangga sebelah. Apa mereka berhadapan dengan pertanyaan-pertanyaan kaya gini ya dari si sembilan tahunnya? "Dulu Ibu waktu menikah dikasih mas kawin apa sama Ayah?" "Cincin...." jawab saya. "Ih, murah sekali...." *jleb, ini anak ampun deh ah* "Semoga nanti aku mendapatkan jodoh seperti Ibu, yang mau menikah denganku, mas kawinnya cincin aja...." Errr.... ummm.... sana sekolah, kuliah, kerja dulu! Nanti kita baru ngobrol-ngobrol lagi, okeee.... *sambil melirik si Ayah yang senyum-senyum gak jelas gitu.... ini juga Bapak-bapak, turun tanganlah pada pertanyaan-pertanyaan sulit begini! :D
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorSebagian dari teman saya sepakat bahwa saya adalah type orang yang "segala dipikirin", karenanya, saya mencoba untuk menuliskan apa saja yang saya pikirkan itu. Archives
February 2018
Categories
All
|