Pada anak-anak, saya tidak pernah mau berkata bahwa belajar itu susah. Entah. Itu seperti kata awal untuk menjadi apriori, bermusuhan dengan ilmu. Namun, hati kecil saya mengakui bahwa pelajaran anak-anak saya tidak mudah. Bahkan, seringkali, hanya untuk menjawab pr pr mereka, saya dan suami harus berdiskusi panjang sampai pada satu jawaban yang 'make sense' dan bisa dijelaskan dengan mudah pada anak-anak.
Si kecil bertanya, lihat deh bu, soal ini aneh. Kata bu guru ga ada jawabannya. Sebutkan contoh gerak pada tumbuhan "Lho, ada itu jawabannya, de. Contoh yang paling gampang dilihat bagaimana putri malu menutup daunnya ketika disentuh...." Si kecilku kemudian menambahkan "tapi kan tumbuhan ga bisa jalan...." Ah, gemas deh. Harusnya yang pertama dijelaskan adalah konsep geraknya dulu, dan jalan itu adalah bagian dari gerak. Yang lebih gemasnya lagi, bahan ujian mereka kok horor horor sih. Si besar kewalahan menghapalkan jenis tulang, macam tulang, bentuk tulang, jumlah tulang, dan itu baru satu bab! Kemarin ditanyakan pula, siapa yang bertugas mengawasi keuangan daerah? Apa tugas-tugas dari lembaga daerah? Lucu ya, ditanyakan ke anak SD dengan harapan, mungkin, mana saya tau apa yang ada di otak penyusun kurikulum, mereka punya kesadaran sejak dini tentang fungsi pemerintahannya. Malah bikin saya nyengir ketika dia nanya "Kalau memang tugas DPR itu mengawasi penggunaan anggaran, kenapa ada yang korupsi?" Ah, belajar itu seharusnya menyenangkan. Menjawab pertanyaan mereka juga menyenangkan. Hanya saja, kenyataan sesungguhnya, selalu tak seperti apa yang diajarkan di kelas. Dengan segala kerendahan hati, tolonglah siapapun itu orang yang di Kementrian Pendidikan, utamanya yang bertanggungjawab terhadap Pendidikan Dasar, jadikan masa-masa SD itu sebagai pondasi untuk berpikir BELAJAR, SEKOLAH, ITU MENYENANGKAN! Karena seharusnya, memang demikian.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorSebagian dari teman saya sepakat bahwa saya adalah type orang yang "segala dipikirin", karenanya, saya mencoba untuk menuliskan apa saja yang saya pikirkan itu. Archives
February 2018
Categories
All
|