Sambal, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, didefinisikan sebagai makanan penyedap yang dibuat dari cabai, garam, dan sebagainya (?!? mencurigakan! -red) yang ditumbuk, dihaluskan, dan sebagainya, biasanya dimakan bersama nasi. Melalui definisi ini, dapat dijelaskan bahwa fungsi sambal adalah sebagai pelengkap makanan.
Apa yang terjadi sekarang? Sambal sepertinya menggeser nilai jual si makanan itu sendiri. Kesadaran produsen akan pentingnya arti sambal bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia, membuat mereka bersaing dalam menciptakan sambal yang fenomenal. Bermunculanlah makanan-makanan pedas dengan nama yang mencirikan betapa pedasnya makanan itu. Ada yang menggunakan level, ada yang menggunakan tingkatan kata-kata yang mencirikan pedas, dan macam-macam jargon pedas yang lainnya yang digunakan untuk memancing minat konsumen. Sambal korek, sambal jontor, keripik setan, dan berbagai macam makanan lainnya, yang cukup menggoda para penikmat sambal hanya untuk mengetahui "Seberapa pedaskah itu?" Seorang teman saya dalam status FB nya pernah berdoa, "Ya Allah, saya suka makanan pedas. Tolong kuatkan perut saya agar bisa terus makan makanan yang pedas-pedas." Bukan bermaksud ikut-ikutan trend saat ini, tapi saya jadi bilang WOW. Sedemikian pentingnya arti sambal, sehingga jika harga cabai naik, yang pusing bukan hanya ibu rumah tangga, tapi juga pemerintah. Sampai-sampai menteri yang itu, pernah mengeluarkan statement "Berhematlah dalam penggunaan cabai." Dan hari ini, saya ngotot pengen makan bebek goreng di Jatiwaringin itu. Bukan semata-mata karena bebeknya, tapi sedang ingin makan sambalnya =D Ayo, yang suka makanan pedas, coba share di sini, makanan pedas yang wajib dicoba, semoga bisa jadi referensi wisata kuliner saya selanjutnya. ^_^V
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorSebagian dari teman saya sepakat bahwa saya adalah type orang yang "segala dipikirin", karenanya, saya mencoba untuk menuliskan apa saja yang saya pikirkan itu. Archives
February 2018
Categories
All
|