Perbedaan manusia dengan mahluk lain ciptaan-Nya adalah manusia diberikan akal dan kehendak. Ini bisa meninggikan derajat manusia, tapi juga bisa menjauhkan manusia dari-Nya. Tergantung, mau dibawa kemana.
Sedari kecil saya belajar, atau dipaksa, untuk berkompromi dengan keinginan-keinginan saya. Saya harus berjuang, berusaha, untuk mendapatkan apa yang saya inginkan. Semuanya, harus diperjuangkan, bisa didapatkan, tergantung pada usaha saya sendiri (dan tentu saja, kehendak-Nya. Sekeras apapun saya berusaha, tanpa kehendak-Nya, tidaklah akan terlaksana). Baris terakhir kalimat saya itu, yang dalam kurung, sepertinya terlambat bagi saya untuk menyadarinya. Lebih dari sekali, saya terlalu berusaha, memaksakan diri, dalam upaya untuk mewujudkan keinginan-keinginan saya. Padahal, tidak semua keinginan itu benar, masuk akal, dapat diterima, dan lain sebagainya. Ketika kemudian saya gagal, sulit bagi saya untuk memaafkan diri, ketika saya merasa sudah benar-benar berusaha. Kemudian saya belajar untuk sedikit lebih santai. Seseorang mengatakan kepada saya, janganlah terbang terlalu tinggi, ketika jatuh, itu akan sakit sekali. Tapi, atas dasar kepercayaan bahwa berusaha itu perlu, ketika gagal dalam keadaan saya tidak bersungguh-sungguh, meski memiliki alasan saya yang tidak cukup berusaha, meninggalkan pertanyaan lainnya, apakah saya sudah cukup berusaha? Banyak pertanyaan yang tidak bisa saya jawab. Banyak keinginan yang tidak cukup dituliskan, dikatakan, namun tidak bisa diwujudkan. Tersimpan, dalam peti catatan keinginan, yang mungkin di lain hari akan saya buka kembali. Setiap kali saya ingin menyerah (yang mana ini seringkali terjadi sebenarnya), saya selalu bertanya, sudahkah saya berusaha dengan cukup baik? Sudahkah saya memberikan yang terbaik? Padahal, yang bisa saya lakukan hanyalah berusaha. Baik, terbaik, itu bukan saya yang menilainya. Jadi ya seperti kemarin. Saya dihadapkan pada sebuah keinginan. Hanya saya, saya tak punya cukup alasan untuk menjawab sebuah pertanyaan: haruskah saya memperjuangkannya?
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorSebagian dari teman saya sepakat bahwa saya adalah type orang yang "segala dipikirin", karenanya, saya mencoba untuk menuliskan apa saja yang saya pikirkan itu. Archives
February 2018
Categories
All
|