Negeri Dongeng
*kepada taufiq saya berkisah* Cc: Lily Siti Multatuliana SutanIskandar Dayang Sumbi gundah gulana Jatuh cinta pada sang putra "Duh gusti, apa salah hamba?" Dari bahagia terasa hampa Ibu mana yang tega Menolak keinginan buah hatinya? Menolak keinginan belahan jiwa? Terlebih, ia pun kekasih hatinya Dayang Sumbi mendapat cara "Wahai Sangkuriang tercinta, Indahnya malam purnama Berperahu berdua di tengah telaga" Sangkuriang bersuka cita "Baiklah Dinda jelita, Satu perahu dan telaganya Malam ini juga kupersembahkan untuk Dinda" Menangislah Rara Jonggrang sejadi-jadinya Melepas Sangkuriang tercinta "Ijinkan Dinda membantu Kanda Untuk terakhir kalinya...." "Maafkan aku, Dinda" Sangkuriang berkata "Beginilah cinta, wahai Kanda" Rara Jonggrang terbata "Bagaimana dengan Bandung Bandawasa?" "Seribu candi sedang menantinya." Peluh menetes di raga Bandung Bandawasa Lima ratus delapan candi berdiri megahnya Terbayang sudah senyum Rara Jonggrang nan jelita Di pelaminan kelak bersanding dengannya Hari beranjak senja Dua ratus dua puluh delapan candi bertambah sudah Seribu candi segera tiba Mahar bagi Rara Jonggrang belahan jiwa Ketika hari gelap gulita Datang gagak bawa berita "Bandung Bandawasa alangkah bodohnya Rara Jonggrang tidak setia" Sembilan ratus sembilan puluh sembilan candi sudah Bandung Bandawasa berhenti segera Diikutinya gagak pembawa berita Hingga ke tatar Sunda Di kejauhan Dayang Sumbi terluka Memandang Sangkuriang dan Rara Jonggrang bekerja Sebagai Ibu, sebagai kekasih tak rela Cemburu luar biasa Dimintanya warga desa Menumbuk padi, dalam gulita Membakar jerami, langit membara Kokok ayam seakan fajar tiba Sangkuriang pun gelap mata Tahulah ia hilang sudah harapnya Ia murka luar biasa Perahu ditendangnya sekuat tenaga Rara Jonggrang amat berduka Berhenti berharap pada cinta Siap menanti Bandung Bandawasa Dengan seribu candinya Bandung Bandawasa di tengah derita Terbang hingga ke Ranah Minang Bersimpuh di kaki Ibunda Malin Kundang Menanti sebuah mantra Ibunda Malin berurai air mata Sungguh mengerti ia akan arti sebuah harap Ditepuknya bahu Bandung Bandawasa "Kuberikan, namun akan sakit luar biasa" Kembali ke tanah Jawa Getir rasa hati Bandung Bandawasa Meski Rara Jonggrang tersenyum bertanya "Sudahkah seribu candi kau bawa?" Diucapkannya mantra Seketika Rara Jonggrang tak mampu bicara Membatu, dan Bandung Bandawasa pun merana Betapa ia telah buta karena cinta
0 Comments
Leave a Reply. |
AboutAda banyak cara untuk menyampaikan rasa. Ini cara Alfa! Archives
August 2017
Categories
All
|