Bau pagi hari
menemani dalam secangkir kopi duduk di sini, di depanmu menghadirkan masa yang istimewa Ya tentu saja aku ingat bagaimana kita menasbihkan diri sebagai para pemenang padahal kita, tak mengerti caranya kalah dan tak pernah mau mengalah Berulang kali aku tersenyum mengenang kita yang tak perduli akan waktu karena baik itu adalah aku denganmu, dan kau di sisiku Dan di sinilah kita di masa depan dari kita yang kemarin dalam diam, kau dan aku tahu kita pernah begitu luar biasa #untuk teman kecil dan masa muda kita
0 Comments
tidakkah kamu merasakan
telah kumudahkan segalanya berusaha untuk membuatmu nyaman mencoba membuatmu melangkah jika memang aku adalah arah tujuanmu, begitulah setidaknya setahuku tidakkah menurutmu sulit terus menerus melukai diri luka air mata bertarung terus menunjukkan siapa yang ingin berkuasa dan aku sang pemilik diri, berusaha mengalahkan segalanya.... ini mudah karena aku membuatnya mudah dan aku, tak ingin menyesalinya namun teruslah pergi, dan segalanya takkan pernah kembali sama teruslah.... Saat aku bertanya mengapa?
Mengulang membilang asa Karena kamu diminta berpikir, dan mengatasinya Karena kamu dipercaya, mampu melewatinya Jadi ketika semangatmu redup Tersenyumlah dan ingat kemarin Saat kamu pernah begitu kuat Karena hari ini, adalah ulangan kemarin Dalam versi yang berbeda Kamu yang begitu muda
dengan ceriamu bercerita pada dunia Tentang hari ini dan mimpi-mimpimu nanti Aku yang memandangmu Tak mampu menggugat kita yang tak bisa menawar masa memilih percaya pada janji-Nya Cinta-Nya yang sedemikian cepat memanggilmu Terimakasih untuk waktu dan hadirmu Dan biarkan aku berkaca pada waktu Semoga aku mampu memberikan warna yang indah Sebelum saatnya tiba *mengenang beberapa sahabat perempuan yang telah pergi di usia masih sangat muda. mataku tertahan
pada sebuah kisah tak sanggup melawan keinginan melewati setiap baris mencari bagaimanakah akhirnya mengerti memahami mencari itu hanya sebuah kisah biasa saja seperti kisah lainnya tentang cinta anak manusia itu hanya sebuah cerita biasa saja seperti cerita lainnya tentang luka karena cinta jika kisah itu begitu biasa mengapa aku menangis karenanya? hai
tak disangka bertemu denganmu lagi, di sini, wahai sepi! kali ini aku tak akan mengusirmu, tak juga akan menahanmu tinggallah selama kau mau pergilah saat kau enggan aku tak akan lari tak juga sembunyi atau menemani aku tahu kamu ada di suatu tempat di relung hati namun yang tak pernah aku tahu apakah sebaiknya aku denganmu atau tanpamu? mana yang akan menjadi lebih baik untukku? hai, selamat berjumpa lagi wahai sang sepi tak perlu berpamitan padaku jika kau ingin pergi lagi ada perih yang datang tiba-tiba
tanpa aku mengundangnya semua nalar tertinggal di belakang dikalahkan rasa, yang menggoda diam sajalah, berkali-kali kusampaikan pada hati biarkan pedih itu tinggal semoga kamu semakin kuat. Wanita itu, nak
harus pandai menyimpan rasa apa yang terjadi pada hatimu cukup kau saja yang tahu Sebisa mungkin, nak masalah tak keluar dari kamar tidurmu pandai-pandailah menjaga diri pandai-pandailah mengemas diri Bekali hidupmu, nak dengan ilmu jangan bebani pasanganmu akan hal-hal yang tak perlu *nasehat ibu kost, 2003* mengapa
mengapa mengapa mengapa menjadi tanya tak terjawab mungkin sampai akhir waktuku biarkan saja perih |
AboutAda banyak cara untuk menyampaikan rasa. Ini cara Alfa! Archives
August 2017
Categories
All
|