Waktu pertama kali 'kenalan' sama tas kulit, saya 'blog walking' ke banyak situs yang menjelaskan istilah-istilah yang sebenarnya asing bagi saya saat itu. Hingga tiba di suatu situs yang isinya adalah publikasi kerjasama USAID dengan Asosiasi Penyamak Kulit Indonesia, judul publikasinya adalah: "Profil Spesifikasi Kulit Tersamak Indonesia" dan bisa diunduh secara gratis di sini. Dari Publikasi itu, dikatakan bahwa berbagai macam kulit hewan baik sapi, kerbau, kambing dan domba pada dasarnya dapat dibuat menjadi kulit-kulit di bawah ini.
Nah, untuk sampai ke tahap 'kulit jadi', kulit itu mengalami proses penyamakan yang cukup panjang. Lengkapnya baca di publikasinya aja yaaa.... tapi ini beberapa hal yang menurut saya sering dibicarakan di antara pengrajin kulit.
Lalu, yang mana yang harus saya beli? Mana yang paling baik? Sebenarnya, ini kembali ke masalah selera. Ekspektasi Anda terhadap tas kulit apa? Sebagian orang berharap tasnya itu mulus, bercahaya, dan kurang bisa menerima kenyataan bahwa kulit asli itu memiliki 'karakter' bawaan dari si sapinya. Untuk yang suka seperti ini, sebenarnya saran saya pilih yang embossed patent leather. Embossed nya digunakan untuk memperbaiki tekstur kulit setelah diamplas (buffing), dan patent nya pemberian lapisan akrilik supaya tas nya tetap shiny. Sayangnya, lapisan akrilik ini membuat permukaan tas kulit seperti kulit sintetis. Saya sendiri menyukai jenis kulit pull up, karena lebih lentur, dan karakter kulit aslinya tuh masih terbawa. Masalah karakter ini, ini salah satu sumber referensi yang saya gunakan. Bahwa mungkin saja tas kulit Anda itu memiliki karakter seperti di bawah ini. Semoga postingan ini bisa membantu pada saat berburu tas kulit impian. Cheers.
0 Comments
Leave a Reply. |
Perempuan?Iya lho, saya itu perempuan. Jadi ya cukup deh manggil Bapak Alfatihah Reno-nya. Baiklah, page ini saya buat untuk menunjukkan bahwa saya itu perempuan. Archives
August 2016
Categories |